PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jelang Waisak, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau membagikan puluhan paket Waisak kepada umat Buddha di Kota Pekanbaru. Kegiatan baksos jelang Waisak tersebut juga dihadiri Ketua Walubi Riau Kong On dan beberapa pengurus PSMTI Riau lainnya.
Pemberian puluhan paket Waisak yang berlangsung di Sekretariat PSMTI Riau Jalan Setia Budi, Ahad (21/5) tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Bidang Sosial Afong, Bidang Pendidikan Tohan, Bidang Humas dan Media KetTjing.
Wakil Ketua Bidang Sosial, Afong menjelaskan, kegiatan pembagian bingkisan Waisak ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh PSMTI Riau dalam membantu para umat Buddha yang akan merayakan Waisak di tahun 2023 ini.
Selain itu, kali ini paket bingkisan Waisak mengalami peningkatan, dimana sebelumnya PSMTI Riau hanya membagikan sebanyak 50 paket Waisak kepada guru agama Buddha non sertifikasi dan kepada masyarakat yang memerlukan, namun kali ini bertambah 15 paket menjadi 65 pekat bingkisan Waisak.
''Karena ini merupakan kegiatan rutin PSMTI Riau setiap menyambut hari keagamaan. Di mana sebelumnya kita juga telah menerikn bantuan berupa paket Lebaran kepada saudara kita umat muslim yang akan merayakan Idulfitri dan juga Nyepi serta Imlek dan kali ini untuk perayaan Waisak dan kedepan juga telah kita siapkan untuk perayaan Natal,'' ucapnya.
Puluhan paket yang diberikan terdiri dari beras, minyak, minuman kaleng, kue kering dan lainnya, yang diharapkan dapat membantu dan menambah suka cita umat Buddha dalam merayakan waisak.
''Mudah mudahan paket dapat membantu umat yang akan merayakan Hari Waisak, dan kita semua dapat diberikan kesehatan pasca-pandemi Covid-19 yang sempat melanda Indonesia,'' tuturnya.
Sementara itu, salah seorang penerima bantuan Wati mengaku senang kali ini dia masih tetap diberikan paket bantuan Waisak yang akan digunakan bersama keluarga besarnya.
''Saya sangat bersyukur kali ini PSMTI Riau kembali memberikan paket bingkisan Waisak. Semoga ke depannya paket bingkisan ini bisa lebih banyak lagi agar umat Buddha lainnya yang kurang mampu bisa merayakan waisak bersama,'' tuturnya.(ayi)